Thursday, May 28, 2015

Tuhan Selalu Mencukupkan, Renungan Johannes Chandra Ekajaya

Banyak dari kita yang selalu mengeluh tentang beratnya beban hidup yang kita jalani sekarang ini. BBM terus naik, bahan-bahan pokok terus melambung tinggi. Gaji tak kunjung di review oleh perusahaan, hidup sangat pas-pasan dan seterusnya. Dari sini kita tentu akan semakin bingung langkah mana yang akan kita ambil. Tidak sedikit orang yang ada membuat skala prioritas untuk kebutuhan hidupnya.

Ada kisah tentang seorang janda sarfat yang sangat miskin dan tidak mempunyai apa-apa. Ia hanya memiliki segenggam tepung yang cukup untuk dimakan satu kali saja. Pada saat itu ada nabi Elia yang datang kepadanya dan meminta dibuatkan roti. Awalnya janda tersebut menolaknya karena hanya itu yang ia miliki, namun karena janji ilahi Elia, maka ia pun membuatkan roti untuknya. Ia menjadikan Tuhan sebagai prioritasnya, meskipun sebenarnya makan adalah prioritas utamanya. Sejak saat itu, maka janda tersebut mendapatkan berkat dari Tuhan dan selalu berkecukupan.

Ini adalah bukti nyata bahwa Tuhan tak pernah meninggalkan kita. Ia selalu memberikan kecukupan kepada kita. Hidup dan mati kita tidak tergantung dari pada yang kita miliki, melainkan dari kasih dan kemurahaan Tuhan. Carilah dahulu kerajaan Allah dan kemurahannya, maka semua itu akan ditambahkan kepadamu oleh-Nya.

Ubahlah Cara Pandang Hidup Demi Kebahagiaan, Johannes Chandra Ekajaya



Suatu hari ada seorang guru yang membawa sebuah kertas dengan titik hitam di tengahnya. Kertas kosong putih tersebut dibawa ke dalam kelas untuk ditanyakan kepada muridnya. Ia berkata, apakah yang kalian lihat. Seluruh murid di kelas menjawab, sebuah titik hitam guru. Sang guru pun menanyakan kembali sembari mengangkat kertas hvs tersebut. Apakah yang kalian lihat? Benarkah hanya sebuah titik hitam? Seisi kelas pun hanya terdiam dan bingung untuk menjawab pertanyaan tersebut. Sang guru pun hanya tersenyum saja.

Cara pandang hidup kita tentu mempengaruhi apa yang kita jalani sehari-harinya. Bagaimana jika pertanyaan tersebut ditanyakan kepada Anda? Apa yang Anda jawab? Mungkin Anda akan menjawab berbeda dengan jawaban murid-murid tadi. Namun tahukah Anda inti sebenarnya apa?

Ya, didalam kehidupan kita tidak pernah menyadarinya. Kita lebih sering melihat sesuatu yang buruk meskipun itu kecil, kita lebih sering mengutuknya dan mengeluh. Padahal dibalik sesuatu yang buruk tersebut ada sesuatu yang besar yang tak pernah kita sadari dan kita syukuri. Kita lebih fokus kepada sebuah titik hitam, dibandingkan dengan kerta HVS putih besar yang ada di sekitarnya.

Kita sering kesal dengan hidup kita karena sebuah masalah kecil. Kita lebih fokus ke masalah tersebut dibandingkan dengan berkah yang kita terima setiap harinya. Sebagai contohnya saja, kita bisa kesal seharian karena ada seseorang yang membuat kita kesal. Padahal dalam satu hari itu kita bertemu dengan puluhan orang yang menyenangkan. Jika kita berfokus pada orang tersebut, maka kita hanya akan terus kesal dan membuat hari kita lebih buruk. Bayangkan saja jika kita bersyukur telah bertemu dengan orang-orang menyenangkan satu hari tersebut, tentu hari kita akan menjadi berbeda.

Ubahlah cara pandang hidup kita. Jika kita bisa merubahnya, maka kehidupan kita akan menjadi lebih berbahagia. Titik hitam tersebut memang tidak dapat dihilangkan. Kehidupan memang tidak ada yang sempurna semulus kertas HVS. Pasti banyak titik hitam yang hadir, namun perhatikanlah warna putih yang lebih besar.